Seputar Dunia IT dan Pengembangan Diri

Breaking

Monday, October 22, 2018

Pengertian Subnetting dan Cara Penghitungannya | Abubakar Ghifari

 Assalamu’alaikum Wr.Wb



Pendahuluan
   
    Hay guys apa kabar?? Pada  artikel ini saya akan membahas tentang subnetting.

Latar Belakang
   
    Subnetting sangatlah dibutuhkan pada saat kita berkutik tentang masalah jaringan apalagi bagi seorang network enginering.

Pembahasan
   
    Subnetting adalah teknik memecah jaringan kedalam subnetwork yang lebih kecil.Subnetting hanya bisa dilakukan pada ip kelas a,b,dan c.

Alasan mengapa harus dilakukan subnetting antara lain:
     
    1. Untuk meng-efisienskan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna dapat memaksimalkan penggunaan IP Address tersebut.
    2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda apabila network tersebut memiliki IP Address yang unik.
    3. Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau ketidakstabilan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
      
Sedangkan untuk melakukan subnetting,maka kita harus melakukan beberapa proses anatara lain:

    Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
    1. Menentukan jumlah host per subnet
    2. Menentukan subnet yang valid
    3. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
    4. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet
Setelah kita mengetahui pengertian dari subnetting itu sendiri maka kita masuk ke tahap penghitungannya.

Kelas A
  
     Konsep yaitu perbedaan dari setiap Oktet yang mana kita mainkan blok subnet. Kalau     Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau kelas A     di oktet ke 2,3,dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang di gunakan untuk     subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
    Kita coba latihan untuk perhitungan kelas A dengan Network 10.0.0.0/16.
    Perhitungan:
    • Jumlah subnet = 28 = 256 subnet
    • Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
    • Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
    • Alamat host dan broadcast yang valid

      CONTOH
    Subnet =10.0.0.0
    Host 1 = 10.0.01
    Host Terakhir = 10.0.255.254
    Broadcast = 10.0.255.255
    Nah inilah contoh perhitungan kelas A selanjutnya kelas B.

      Kelas B
   Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk ip address class B. Pertama subnet mask yang kita gunakan untuk subnetting kelas B adalah seperti di bawah.

     Perhitungan
    • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
    • Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    • Alamat host dan broadcast yang valid

       CONTOH
      Subnet = 172.16.0.0
      Host 1 = 172.16.0.1
      Host Terakhir = 172.16.63.254
      Broadcast = 172.16.63.255
      Nah apakah kalian sudah mengerti ? Kalau udah kita lanjut ke class C.

     Kelas C
  Ok setelah paham contoh dari perhitungan kelas A dan B kita lanjut ke kelas C.
    Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti     11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
    Perhitungan:
    • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
    • Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    • Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

      CONTOH
      Subnet = 192.168.1.0
      Host 1 = 192.168.1.1CONTOH
      Subnet = 172.16.0.0
      Host 1 = 172.16.0.1
      Host Terakhir = 172.16.63.254
      Broadcast = 172.16.63.255

Waktu

    Jam 9.00-11.00 WIB

kesimpulan
       
    Dari kegiatan tersebut kita dapat dengan mudah untuk memecah jaringan dengan menggunakan subnetting.

Referensi
   
    https://www.indoworx.com/subnetting-dan-subnet-mask/

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

No comments:

Post a Comment